

Semua orang tua pasti menginginkan masa depan cerah bagi anak-anaknya. Betul gak? Begitu pun dengan saya dan suami. Salah satu langkah paling nyata yang kami lakukan untuk mewujudkan harapan tersebut adalah dengan menyiapkan tabungan pendidikan anak sejak dini.
Tahukah kamu jika tengah terus melonjaknya biaya pendidikan dari tahun ke tahun, memiliki tabungan khusus untuk pendidikan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Memang sepenting apa tabungan ini dan bagaimana cara memilihnya? Akan saya jawab lewat tulisan ini.
Mengapa Tabungan Pendidikan Anak Itu Penting?
Pertama-tama, mari kita lihat realitas yang ada saat ini. Biaya pendidikan baik formal maupun non formal, dari taman kanak-kanan hingga perguruan tinggi, terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Menurut berbagai survei, inflasi pendidikan bisa mencapai 10-15% per tahun.
Saya rasa hal tersebut ada benarnya. Sebagai contoh uang masuk tingkat sekolah dasar anak-anak kami 5 tahun yang lalu sekitar 10 juta rupiah, sekarang sudah menyentuh angka 13 juta rupiah. Itu hanya uang masuk atau uang pangkalnya saja, belum termasuk SPP, uang buku, uang kegiatan dan lainnya.
Apalagi jika kasusnya seperti kami yang dalam 6 tahun sekolah dasar, anak kami harus pindah sekolah hingga 3-4x yang artinya harus membayar uang pangkal dan biaya lainnya 3-4x juga. Tentu saja, tanpa persiapan finansial yang matang, orang tua akan kesulitan memenuhi kebutuhan pendidikan anak secara optimal.
Jangan Tunggu Nanti, Lebih Baik Mulai dari Sekarang
Banyak orang tua yang menunda membuka tabungan pendidikan anak karena merasa masih punya banyak waktu, “Ah, nanti saja anak kan masih bayi. Masih lama masuk sekolah”. Begitulah alasannya. Padahal, semakin cepat kita memulai, semakin ringan beban keuangan yang harus ditanggung di masa depan.
Kemarin, saat adik saya baru menikah, salah satu nasihat yang saya sampaikan dengan sungguh-sungguh adalah tentang tabungan pendidikan anak.
“Meskipun anak belum ada, cobalah mulai sisihkan penghasilanmu untuk dana pendidikan sejak sekarang,” begitu kata saya waktu itu. “Gak harus besar, sesuai kemampuan saja. Asal rutin dan jangan pisahkan dengan tabungan utama. Anggap saja, itu tabungan khusus yang tidak boleh disentuh, kecuali untuk pendidikan. Serta jika bisa tiap anak memiliki rekening tabungannya masing-masing.”
Saya tidak sedang menakut-nakuti mereka, tapi memang begitulah realitanya. Biaya masuk TK saat ini sudah menyamai uang pangkal kuliah zaman dulu. Bahkan SPP per bulan anak kami saat ini yang masih SD, hampir sama dengan uang kuliah saya satu semester dan lebih dari 2x lipat dari uang kuliah abinya satu semester.
Sehingga tabungan anak bukan hanya soal uang. ia adalah bentuk kesiapan orang tua. Bentuk tanggung jawab jangka panjang. Dengan memiliki tabungan pendidikan anak, orang tua dapat menghindari beban keuangan mendadak ketika anak naik kelas atau jenjang sekolah.
Tabungan ini juga dapat memberikan rasa tenang, karena kita tahu kebutuhan pendidikan anak telah direncanakan dengan baik. Hal ini tentunya juga memberikan pengaruh positif secara psikologis bagi orang tua dan anak. Ya, ini memberikan pengaruh pada anak. Karena tahu orang tua sudah serius mempersiapkan masa depan mereka, anak-anak pun akan lebih termotivasi untuk belajar dan berjuang meraih citanya.
Tips Memilih Tabungan Pendidikan Anak
Tabungan pendidikan bukan sekedar menyimpan uang di rekening biasa. Ini adalah bentuk investasi jangka panjang. Karena itu kamu bisa mengelolanya melalui instrumen keuangan seperti deposito pendidikan, reksa dana, produk asuransi pendidikan, logam mulia, dan instrumen lain yang cocok dengan dirimu. Sehingga dana tersebut memiliki potensi berkembang lebih besar jika dibandingkan tabungan konvensional.
Untuk memaksimalkan manfaat tabungan ini, berikut beberapa tips dari ummipedia.com yang bisa kamu pertimbangkan, antara lain:
1. Pilih produk sesuai tujuan dan jangka waktu
Tentukan target dana dan kapan dana tersebut dibutuhkan. Ini kana mempengaruhi pilihan produk, apakah tabungan jangka panjang, asuransi pendidikan, atau investasi pendidikan lainnya.
2. Perhatikan profit dan biaya administrasi
Dalam memilih instrumen tabungan, pastikan kamu memilih produk yang memberikan imbal hasil kompetitif namun dengan biaya yang masuk akal.
3. Evaluasi secara berkala
Tinjau ulang perkembangan tabungan kamu setiap tahunnya. Sesuaikan strategi bila perlu, terutama jika anak perubahan dalam biaya sekolah atau penghasilanmu.
4. Gunakan instrumen tambahan jika perlu
Tips terakhir, jangan ragu untuk mengombinasikan tabungan dengan produk investasi lain agar dana bisa tumbuh lebih optimal.
Tabungan Pendidikan adalah Bentuk Cinta Orang Tua
Pada akhirnya, memiliki tabungan pendidikan anak adalah bentuk nyata dari cinta dan tanggung jawan orang tua. Ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang komitmen jangka panjang untuk mendampingi anak menapaki jalan hidup yang lebih baik.
Dengan perencanaan yang matang dan kesungguhan dalam menabung, kamu telah memberikan warisan terbaik untuk anak. Jadi, mulailah menabung dari sekarang. Karena setiap rupiah yang disisihkan hari ini adalah langkah menuju masa depan gemilang bagi anak kita.