

Pertumbuhan dan perkembangan anak bukan hanya soal fisik saja, melainkan juga dalam hal kognitif dan psikologisnya. Terutama anak belajar untuk bersosialisasi di depan umum. Itulah mengapa penting sekali untuk tahu cara membuat anak percaya diri sejak dini.
Ketika kepercayaan diri pada anak meningkat pesat, anak mudah sekali untuk menerima berbagai macam ilmu dari sekitarnya. Contohnya saja mudah untuk bersosialisasi dengan teman sebaya ataupun mengutarakan pendapat terhadap orang yang lebih tua.
6 Cara Membuat Anak Percaya Diri
Namun, tentu saja membuat anak menjadi lebih percaya diri sejak dini tidaklah mudah. Ada banyak faktor yang harus Parents perhatikan ketika menerapkan cara meningkatkan rasa percaya diri pada anak.
Misalnya saja tipe kepribadiannya, cara anak menangkap informasi, lingkungan sosial, dan masih banyak lagi. Ketika Parents berhasil, anak yang percaya diri akan mudah meraih ilmu dan cita-cita yang ia inginkan nantinya.
Nah, daripada berlama-lama langsung saja kita simak cara membuat anak percaya diri berikut ini.
-
Memberikan Pengertian Pada Anak Bahwa Setiap Orang Memiliki Kelebihan
Ketika anak sudah mulai bisa berinteraksi dengan teman-teman sebayanya, kira-kira mulai dari usia 4 tahun. Biasanya dia akan mulai memperhatikan sekitar. Mulai dari menirukan, melihat cara berbicara dan fisik temannya, hingga membanding-bandingkan diri sendiri dengan teman mereka.
Apabila arah perhatian anak sudah mulai negatif seperti tidak percaya diri dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Parents bisa memberikan pengertian bahwa setiap orang memiliki kelebihan masing-masing. Lalu, tonjolkan juga kelebihan apa saja yang anak punya agar dia kembali semangat.
-
Jadikan Diri Sebagai Role Model Untuk Anak
Cara membuat anak percaya diri sejak dini yang kedua adalah dengan menjadi role model yang baik untuk mereka. Anak mulai dari usia 2 sampai 7 tahun biasanya sering menirukan kebiasaan orang tua. Sehingga penting bagi Parents untuk mulai menjaga sikap dan memberikan contoh yang baik agar anak meniru kebiasaan tersebut.
-
Ajarkan Anak Mengekspresikan Perasaan
Mulai usia 2 tahun biasanya anak belajar cara mengekspresikan perasaan mereka. Misalnya saja ketika takut atau sakit, anak akan mudah menangis. Di sini Parents bisa membiarkan anak menangis sampai tenang, barulah bisa mengajak anak mengobrol.
Parents bisa tanyakan apa saja yang anak rasakan, kemudian berikan penjelasan bahwa yang dirasakan anak itu merupakan sebuah perasaan sedih, takut, atau yang lain. Dengan begitu, anak lebih mengenali isi hatinya.
-
Memberikan Rasa Empati
Misalnya saja ketika anak takut untuk bertemu atau berkenalan dengan orang baru. Parents bisa memberikan penjelasan, bahwa kita juga pernah di posisi anak tersebut. Ceritakan saja pengalaman Parents yang takut dan malu-malu untuk berkenalan. Kemudian, berikan contoh kepada mereka bagaimana caranya mengatasi rasa takut tersebut.
-
Memberikan Pujian Pada Anak
Ketika anak memperlihatkan hasil karyanya kepada Parents, janganlah pelit untuk memberikan pujian. Misalnya saja saat mereka sudah berhasil membantu mengelap meja atau membereskan mainannya sendiri.
Dengan begitu, anak terstimulasi menjadi lebih bersemangat melakukan berbagai macam kegiatan baik nantinya. Seperti membantu merapikan rumah atau berinisiatif membersihkan kamarnya sendiri.
-
Berikanlah Perhatian Pada Anak
Cara yang terakhir dalam meningkatkan kepercayaan diri anak adalah dengan memberikan perhatian pada mereka. Contohnya saja dengan mendengarkan cerita anak tanpa menilainya atau sering menunjukkan kasih sayang berupa pelukan.
Dengan menunjukkan perhatian yang sederhana tersebut, anak merasa lebih dihargai sehingga meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Nah, itulah keenam cara membuat anak percaya diri sejak dini yang bisa dilakukan dengan mudah. Semoga hubungan Parents dengan anak semakin terjalin dengan harmonis nantinya ya.
Kira-kira ada lagi gak cara membuat anak agar bisa pecaya diri sejak dini? Sharing di kolom komentar ya. ^^
1 Komentar. Leave new
[…] belajar untuk melakukan tindakan sendiri, mengambil inisiatif, dan mengeksplorasi dunia dengan kepercayaan diri. Hal ini dapat mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan, tanggung jawab, dan kemandirian […]