"Jaga dan rawatlah matamu
maka dengan demikian
kamu sedang merawat pikiranmu.
Kelak kamu akan berani untuk bisa menatap
dan memandang seisi dunia
dengan kekuatan yang terpancar dari matamu.
“Hon, nanti pulang rada cepat ya. Sakit kepala ummi kambuh lagi nih. Jadi susah banget beraktivitas,” keluhku kepada suami via chat WhatsApp.
“Siap, InsyaAllah. Kalau gitu, sekarang ummi istirahat aja dulu ya,” balas pak suami yang saat itu masih berada di kantor.
Ya, memang saat itu waktu baru menunjukkan pukul 2 siang, sedangkan suami paling cepat magrib baru sampai di rumah.
Tetapi kalau sudah sakit kepala, aku jadi gak bisa ngapa-ngapain. Benar-benar butuh bantuan buat mengasuh bayi dan anak-anak. Karena bukan hanya kepala tepatnya di bagian kepala depan atas mata saja yang terasa sangat berat. Akan tetapi tengkuk, pundak dan punggung juga menjadi kaku. Bahkan tak jarang timbul rasa mual dan ingin muntah. Menyiksa banget deh pokoknya.
Kacamata,
Sang Teman Setia
Aku pribadi mengindikasi sakit kepala yang kualami itu karena pengaruh dari mata lelah. Ya, belakangan aku harus menatap layar lebih lama karena memang sedang banyak pekerjaan dan kurang tidur karena punya bayi.
Terlebih lagi aku sendiri memang sudah memiliki masalah astigmatisma miopikus atau kondisi mata yang mengalami rabun jauh dan silinder secara bersamaan. Karena hal ini jugalah kacamata telah menjadi teman setia sejak aku masih berseragam putih abu-abu.
Pada awalnya saat menggunakan kacamata memang terasa tidak nyaman, tetapi mau bagaimana lagi daripada tulisan di papan tulis tidak nampak dan mengganggu aktivitas belajar. Apalagi nanti dikira sombong oleh teman yang menyapa karena tidak melihat mereka, padahal emang kalau gak pake kacamata mereka gak nampak jelas olehku. Akhirnya sejak saat itu aku selalu memakai kacamata dalam menjalani aktivitas harian.
“Itulah, udah ibu bilang jangan baca buku sambil guling di kamar,” ujar ibuku saat itu ketika tahu aku rabun dan harus menggunakan kacamata.
Memang sih aku paling senang membaca sambil guling sejak dulu, padahal kondisi lampu di kamarku rada remang. Berbeda dengan lampu ruang keluarga yang lebih terang. Apalagi konon katanya mata minus itu bisa disebabkan karena genetik. Ya, almarhum ayahku semasa hidup juga sejak lama sudah mengalami mata minus dan memakai kacamata.
Sekarang di saat usia semakin menua dan melahirkan tiga kali secara normal, tidak bisa ditampik minus dan silinder makin parah saja. Ditambah lagi profesiku sebagai blogger dan konten kreator yang mengharuskan aku lebih lama dalam menatap layar handphone maupun laptop untuk menyelesaikan pekerjaan.
Sehingga efeknya mata menjadi cepat lelah dan kerapkali menimbulkan beberapa efek tidak nyaman. Salah satunya ya sakit kepala berat.
Karena sakit kepala yang kadang tak tertahan itu sudah terjadi beberapa kali terjadi, akhirnya aku memutuskan untuk berkonsultasi. Setelah memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter mata, ternyata memang aku harus segera mengganti lensa kacamata karena memang minus dan silinderku bertambah. Akibatnya mata jadi cepat lelah.
Akhirnya, selain disarankan untuk mengganti lensa kacamata yang baru, aku juga mendapat resep vitamin mata dan obat tetes mata. Walaupun sebenarnya kepikiran buat ikutan lasik mata, biar gak perlu pake kacamata lagi. Tetapi sayangnya untuk saat ini belum ada dananya. Hehehe…
Mata Lelah,
Penganggu Aktivitas
Mata lelah, memang tidak berbahaya dan membaik sendiri setelah istirahat. Akan tetapi tidak denganku yang memang bisa dibilang kondisi matanya sudah “tidak normal” lagi. Mata lelah bisa sangat menyiksa dan menganggu aktivitas harianku sebagai istri, ibu dan freelance.
Mungkin, ada yang ingin tahu apa saja gejala dari mata lelah ini. Menurut informasi yang aku baca dari p2ptm.kemkes.go.id dan sebagian besar sudah ku alami sendiri, ada beberapa yang muncul saat mata lelah, antara lain:
- Mata terasa nyeri, pedih atau gatal.
- Mata terasa lebih kering atau malah berair.
- Pandangan menjadi kabur atau berbayang.
- Lebih sensitif terhadap cahaya.
- Sulit berkonsentrasi.
- Sakit kepala yang terkadang disertai mual dan ingin muntah.
- Leher bagian belakang, bahu dan punggung menjadi tegang.
Berbagai gejala ini tentunya bisa menganggu aktivitas dan pekerjaan. Biasanya mata lelah ini biasanya disebabkan oleh banyak faktor, seperti: kacamata yang tidak cocok lagi, terlalu lama menatap layar seperti gadget maupun komputer, kurang tidur dan kelelahan, mengemudi terlalu lama, dan membaca tanpa jeda.
Tak hanya itu saja, nyatanya terpapar cahaya yang terlalu terang dan udara kering dari kipas, pemanas, atau pendingin ruangan juga bisa menjadi penyebab mata menjadi cepat lelah. Ternyata banyak juga ya penyebab dari mata lelah ini? Lalu bagaimana cara mengatasinya? Tetap simak artikel ini sampai habis ya!
Prioritaskan
Kesehatan Mata
Setelah mengalami efek yang bisa dibilang cukup berat dan menyiksa karena mata lelah, akhirnya aku sadar mulai saat ini harus lebih memprioritaskan kesehatan mata.
Dengan mata kita bisa melihat semua yang ada di sekitar kita dan menikmati segala keindahan dunia. Selain itu, kita bisa menjalankan aktivitas dengan jauh lebih mudah. Karena itulah, mata merupakan indera penting yang harus senantiasa dijaga kesehatannya.
Mata lelah ini hanyalah salah satu dari gangguan kesehatan mata. Nyata ada banyak sekali gangguan pada mata yang harus kita waspadai, seperti katarak, glaukoma, masalah reflaksi mata, konjungtivitis, dan lainnya.Dengan alasan itulah mata harus senantiasa kita jaga.
Banyak cara yang bisa dilakukan dalam menjaga kesehatan mata ini mulai dari yang alami hingga medis. Lalu, apa saja caranya? Berikut ini beberapa cara yang bisa kita dilakukan:
1. Mengatur Cahaya dan Posisi
Saat membaca atau melakukan kegiatan lain, pastikan sumber cahaya cukup terang yang mengarah ke objek (misalnya buku, atau keyboard).
Sebaliknya bukan malah arahkan lampu ke mata ya, karena jika cahaya terlalu silau menuju mata akan membuat mata menjadi tegang.
Ini juga berlaku pada cahaya saat menonton televisi maupun menggunakan gadget, usahakan atur pencahayaannya dan jangan terlalu terang terlebih lagi jika lingkungan disekitarmu gelap.
Selain mengatur cahaya, disarankan juga mengatur posisi badan dengan objek yang sedang kita lihat misalnya buku atau gadget. Usahakan beraktivitas dalam keadaan duduk dan beri jarak yang cukup antara mata dan objek yaitu sekitar 30 sentimeter.
2. Istirahatkan mata
Mengistirahatkan mata dengan metode 20-20-20 terbukti bisa membuat mata lebih sehat terutama saat mata melakukan kerja berat seperti membaca buku, berkendara dan menatap layar.
Metode 20-20-20 ini artinya setiap 20 menit beraktivitas, melihat objek jauh sejauh 20 kaki atau sekitar 6 meter, selama 20 detik. Apalagi kalau liat objeknya yang seger-seger seperti perpohonan, langit biru, dan sejenisnya. Duh, bikin mata makin adem.
Selain itu, kita juga mengistirahatkan mata dengan rajin berkedip dan memejamkan mata sejenak. Bukan tidur, tetapi mengistirahatkan sejenak mata dari terpaan cahaya dan alat pengatur udara seperti kipas, pemanas, atau pendingin ruangan karena ini bisa jadi penyebab mata kering dan cepat lelah .
3. Konsumsi Makanan Bernutrisi
Menurut American Academy of Ophthalmology, mengomsumsi makanan yang tinggi Vitamin A, C, E, Lutein, Zeaxanthin dan Zinc adalah salah satu cara untuk memelihara kesehatan mata.
Kebaikan nutrisi tersebut, dapat kita temukan dengan mudah, seperti wortel, brokoli, bayam, kacang, ikan tuna, telur, dan lainnya.
4. Gunakan Obat Tetes Air Mata Buatan
Mata lelah sering disertai dengan keluhan mata kering, karena alasan inilah kita bisa menggunakan obat tetes air mata buatan agar mata bisa lebih segar dan lembap.
Agar lebih aman, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu obat tersebut dengan apoteker atau dokter mata. Karena mata termasuk organ yang sensitif.
5. Pilih Kacamata yang Tepat
Bukan hanya lensa, tetapi memilih kacamata yang tepat juga menjadi salah satu solusi untuk mengurangi mata lelah dan menjaga kesehatan mata agar minusnya tidak bertambah parah.
Atau bagi yang tidak memiliki masalah mata minus, silinder atau plus bisa menggunakan kacamata anti UV.
Biasanya kacamata yang bingkainya besar lebih direkomendasikan karena bisa mengurangi pergerakan udara melalui kornea mata sehingga tidak membuat mata cepat kering.
6. Periksa Mata Secara Teratur
Mata lelah sebenarnya hanya salah satu penyakit mata yang umum terjadi. Selain itu, ada beberapa penyakit lain yang biasanya mengganggu kesehatan mata, seperti konjungtivitis (mata merah), katarak, glaukoma, dan berbagai penyakit lain bisa menyerang mata kita.
Agar tidak terlambat mendapatkan penanganan, sebaiknya lakukan pemeriksaan mata secara rutin, yaitu setiap 6 bulan sekali bagi yang mempunyai keluhan misalnya rabun dekat, silinder dan rabun jauh. Sedangkan untuk yang tidak memiliki keluhan bisa melakukan pemeriksaan rutin tiap 1 tahun sekali.
Selain keenam cara tersebut, yang tidak kalah penting adalah selalu menerapkan gaya hidup sehat.Tidak merokok, tidak minum-minuman beralkohol, perbanyak minum air putih, olahraga da lainnya akan sangat membantu membuat mata sehat selalu.
Dengan menjaga kesehatan mata dengan beberapa cara di atas, tidak hanya akan memberikan kemudahan kita dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Akan tetapi juga bisa menurunkan resiko kebutaan, mengurangi risiko kecelakaan (baik saat bekerja, berkendara maupun beraktivitas), meningkatkan produktivitas, melihat senyuman terindah para kesayangan, dan banyak manfaat lainnya yang tentunya akan membuat hidup menjadi lebih bahagia dan nikmat.
Lalu, bagaimana denganku yang memang sudah memiliki masalah pada mata? Nah, dengan cara ini merupakan solusi agar kondisinya tidak makin parah dengan pekerjaan yang menuntut aku harus menatap layar lebih lama.
Eyelink Group,
Meaningful Life
Nah, jika kamu berniat memeriksakan mata, kamu bisa mengunjungi pusat layanan kesehatan mata terbaik di Indonesia yaitu Eyelink Group yang telah hadir di banyak daerah.
Eyelink Group ini merupakan holding dari pusat layanan dan manajemen penyedia kesehatan mata yang berpengalaman sejak tahun 2010 dan kini telah memiliki banyak hospital partner di berbagai daerah.
Dengan visi menjadi pusat layanan kesehatan mata terbaik di Indonesia, Eyelink Group ini punya komitmen untuk membantu masyarakat menjaga kesehatan mata dengan mengembalikan kualitas penglihatan dalam kondisi terbaik.
Tidak hanya itu saja, dengan semangat “Meaning Life”, Eyelink Group ingin mewujudkan pelayanan dan manajemen layanan kesehatan mata melalui aspek kecerdasan majemuk yang diaplikasikan seirama. Aspek tersebut diaplikasikan dengan 3 komitmen dalam bentuk nilai dan budaya, yakni Profesional, Edukasi dan Sosial.
yakni: Profesional, Edukasi, dan Sosial.
3 hal ini kita jadikan keunggulan yang kita aplikasikan
di berbagai lini dan SDM (dokter mata, perawat, hingga staf).
Semua kita niatkan dengan ikhlas dan benar
di jalan Allah SWT.”
Dengan berbekal pengalaman mengelola jaringan belasan klinik mata dan poli mata serta ditunjang dengan kualitas SDM, manajemen & kecanggihan alat medis. Membuat Eyelink Group siap untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan menjadi pusat kesehatan mata terbaik di Indonesia.
Salah satu wujud nyatanya, terbukti dengan tersebar banyak jaringan Eyelink Group di berbagai daerah di pulau Jawa. Setidaknya saat ini Eyelink Hospital Partner telah memiliki 11 poli mata, 70 dokter SpM, 14 Vendor, 236 KMU EDU yang siap memberikan pelayanan kesehatan mata terkait reflaksi, katarak, Glaukoma, retina dan kornea kepada masyarakat.
World Sight Day,
Love Your Eyes
Nah, Sobat Ummi tahu gak kalau baru-baru ini tepatnya pada minggu kedua bulan Oktober diperingati sebagai Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day/WSD). Hari penglihatan Sedunia ini dilakukan setiap tahunya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mata.
Di tahun 2022 ini, Hari Penglihatan Sedunia mengusung tema ”Love Your Eyes atau Cintai Matamu”. Hal ini bertujuan untuk mengajak masyarakat melindungi kesehatan mata mereka. Tidak hanya itu, diharapkan juga akan terwujud rasa empati kepada orang yang mengalami gangguan penglihatan dan tidak memiliki akses ke layanan perawatan mata.
Sejalan dengan hal tersebut, Eyelink Group juga ikut mengedukasi masyarakat untuk menjaga kesehatan mata dan agar kebutaan bisa diberantas. Kebutaan banyak terjadi disebabkan oleh berbagai keluhan mata seperti katarak, glaukoma, kelainan retina hingga kelainan reflaksi. Sayangnya keluhan ini justru tidak disadari oleh beberapa orang.
Karena itulah pentingnya memberikan edukasi dan informasi terkait cara prioritaskan kesehatan mata. Salah satu menjaga kesehatan mata adalah dengan rutin melakukan pemeriksaan untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Nah, kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang kesehatan mata ini, bisa langsung kunjungi media sosial Instagram Eyelink Group antara lain @eyelink.id, @klinikmatakmu & @NLCLasikcenter.
Tidak hanya itu saja, kamu juga bisa mendapatkan berbagai informasi di Channel YouTubenya. Seperti video di bawah ini yang tentang “Pentingnya Periksa Mata Rutin”.
- https://www.alodokter.com/komunitas/topic/apa-minus-dan-silinder-dapat-terjadi-bersamaan
- https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/gangguan-indera/seperti-apa-saja-gejala-mata-lelah-yang-sering-terjadi
- https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-mata
- https://www.sehatq.com/artikel/cara-mengatasi-mata-lelah
- https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210908135716-260-691416/10-cara-menjaga-kesehatan-mata
- https://dinkes.ntbprov.go.id/berita/hari-penglihatan-sedunia-love-your-eyes/
- https://eyelink.id/
- https://kmu.id/eyelink-group/
- Canva.com
- Koleksi Pribadi
- https://eyelink.id/
2 Komentar. Leave new
Sebagai pengguna kacamata saya pun ingin melakukan Lasik, tapi harganya lumayan juga ya hehe, kayaknya Eyelink baru ada di Pulau Jawa ya, semoga segera buka kliniknya di Medan 🙂
[…] “Jika Mata Sehat, Hidup Terasa Lebih Nikmat” […]